Kebanyakan Tahu
Kali ini tentang dia.
Sepupuku.
Tak ada yg istimewa, bahkan aku muak saat harus mendengar lagu-lagu korea kesukaannya yg ia putar dengar suara yg lumayan keras.
Aku muak tiap kali ia mengunggah story di WhatsApp yg terlihat alay dan hiperbolis.
Tapi taukah aku? Taukah aku bagaimana kisah hidupnya yg membuatku terkagum hingga saat ini?
Aku baru tau.
Aku baru tau betapa kuatnya ia bertahun-tahun terpisah jarak dan kasih sayang dari kedua orang tuanya yg sudah tak bersama dan masing-masing mereka telah memiliki kehidupan yg baru.
Aku baru tau betapa tangguhnya ia bertahun-tahun mendapat pertanyaan dari orang-orang sekitar tentang bagaimana orang tuanya saat menjelang hari raya.
Aku baru tau betapa pandainya ia menyimpan berjuta luka dibalik senyum dan cengiran ramah tamahnya.
Aku sudah tau.
Aku sudah tau betapa sakit yg ia rasakan saat menerima kedatanganku ke sini, ke rumah tempat ia tinggal (bersama simbah) untuk menunggu hasil tes PTN.
Aku sudah tau betapa perih rasa yg ia cicipi saat mengetahui aku juga mencoba seleksi mandiri.
Aku sudah tau betapa pahitnya kenyataan yg ia terima bahwa ayahnya, yg seharusnya sebagai kepala keluarga, justru sama sekali tak peduli dengan pendidikan anak kandungnya.
Aku pikir aku tau.
Aku sama sekali tak tau.
Aku tak tau bagaimana rasanya terpisah jarak bertahun-tahun dengan orang tuaku.
Aku tak tau bagaimana rasanya menerima kenyataan bahwa orang tuaku tak saling mencintai sehingga sepakat saling meninggalkan untuk mencari kebahagiaan baru, mencari kehidupan baru, mencari keluarga baru.
Aku tak tau bagaimana rasanya dicampakkan, terlebih oleh orang tuaku sendiri.
Aku tak tau jika aku jadi dirinya, apakah hari ini aku masih hidup, aku tak tau.
Yg jelas aku tau
Aku tau aku takkan sanggup menjalani kehidupan seperti kehidupannya.
Aku tau saat menginjakkan kaki di bandara saja aku menangis karna rindu keluarga di rumah.
Aku tau aku lemah, aku cengeng.
Aku tau betapa hancurnya aku saat menerima kenyataan bahwa beberapa bulan kedepan disini, aku takkan merasakan masakan ibu.
Aku tau betapa payahnya aku saat menangis karna tak ada si bungsu yg bisa aku usili sampai ia menangis haha
Aku tau betapa bodohnya aku yg justru malah rindu disuruh mencuci piring, nyapu, ngepel karna seharian main di depan laptop.
Aku tau betapa rindunya aku ditanyai ibu bagaimana sih caranya main Instagram.
Aku tau aku rindu berebut channel TV.
Aku tau betapa serunya menarik jilbab si bungsu sampai masuk ke kepalanya karna jilbabnya itu besar banget enak buat di tarik-tarik haha
Aku tau aku lebih suka mendengar teriakan si bungsu mengadu karna aku usili daripada lagu korea kesukaan sepupuku.
Aku tau betapa sulitnya hidup jauh dari keluarga kecilku.
Perihal sepupuku,
Aku tau dia suka korea,
Aku tau dia suka jepang juga,
Aku tau dia suka baca komik,
Aku tau dia jago menggambar,
Aku tau dia mau kuliah.
Aku tau betapa bahagianya dia saat menemaniku mendaftar seleksi mandiri scr online dan mengetahui bahwa ternyata ada jurusan sastra korea haha
Jujur, aku geli, aku ngga suka, aku....
Jijik
Tapi karna dia, karna sepupuku yg tangguh ini, karna dia yg suka korea,
Yaah berkurang lah sedikit rasa geli ini
Aku tau dia rajin banget update story di WhatsApp
Aku tau dia mirip ibuku.
Bedanya dia suka update yg ngga penting gitu, kalo ibuku suka chat yg engga penting.
Aku tau aku harus lihat story nya walaupun ngga penting, karna dia sepupuku, karna dia kuat, karna dia sebagai bukti nyata bahwa aku bukanlah yg paling menderita. Karna dia aku belajar bersyukur dengan apa yg aku punya.
Aku tau mau ngga mau aku harus balesin chat dari ibuku walaupun ngga penting dan suka ngelantur. Karna dia ibuku. Manusia terhebat dari semua manusia yg pernah ada.
Dan kalian juga harus tau.
Kalian harus tau betapa besar rasa muak yg aku tahan saat mendengarkan lagu kesukaan sepupuku itu berkumandang.
Kalian harus tau betapa payahnya menahan diri untuk tidak mencaci saat melihat story sepupuku itu di WhatsApp.
Kalian harus tau betapa sulitnya menahan diri untuk tidak ikutan nonton drama korea HAHA
Suka khilaf aku tu.
Jujur, drama nya bagus sih, cuma genre aku tuh bukan yg romance-romance gitu tauuuuu wkwk
Pokoknya kalian harus tau,
Sepupuku itu manusia kuat.
Hehe
Kamu bukanlah yg paling menderita,
Karna sepupuku aja masih bisa bahagia. Hayo...
0 komentar