Saat Mereka Renta

by - 11:05 pm

Eyang putri sudah renta,
Eyang kakung juga sudah lama meninggalkan dunia.
Anak-anaknya sudah pada berkeluarga,
Merantau ke kota.
Meninggalkan eyang putri sendiri di desa.
Dirumah sebesar ini, sendiri bukanlah hal yg menyenangkan. Terlebih sendiri untuk waktu yg lama dengan kondisi yg hampir tak berdaya.
Sebenarnya aku juga tak suka berada disini. Disini terlalu sunyi. Terlalu sepi.
Aku bingung, kenapa tidak ikut saja ke kota? Kenapa harus menetap disini? 
Pernah kutanyakan itu pada Ibu. Katanya, jika sudah tua memang begitu. Diajak ke kota juga, paling seminggu minta pulang karna rindu kampung halaman. Entahlah apa yg dirindukan disini selain pohon-pohon pisang dan segala kesunyiannya.
Jika kalian bertanya kenapa juga aku masih berada disini, jawabannya cuma satu. Pendidikan.
Secepatnya jika aku sudah dinyatakan lulus, aku segera ke kota. Tak betah jika lebih lama lagi menetap disini.

Sementara disisi lain pikiranku.
Beginikah nasib orang tuaku nanti?
Jika aku dan adik-adikku sudah berkeluarga, beginikah nasib orang tuaku? Sendiri menghadapi hari.
Tentu saja tidak, orang tuaku kan sudah lama di kota. Setidaknya salah satu dari kami (aku dan adik-adikku) akan membangun rumah tangga di kota yg sama dengan orang tuaku. Setidaknya jarak diantaranya tidak sejauh desa-kota. Paling cuma berkisar komplek A- komplek B.
Entahlah siapa diantara kami yg akan menetap dikota tempat org tuaku berada. Tapi kurasa mungkin si bungsu. Karena kurasa itulah tugas para bungsu-bungsu didunia ini.
Tapi kupastikan, tidak akan kehidupan eyang putri sekarang juga terjadi pada org tuaku dimasa mendatang.

Kalian gimana?
Sudah menyusun masa depan?
Lantas bagaimana masa depan orang tua? Sudah direncanakan juga bukan?
Jangan pernah mengabaikan mereka hanya karna sesuatu yg kau anggap sangat penting; padahal itu sama sekali tidak penting. Karna dulu, tak pernah sekalipun tangisanmu diabaikan demi kegiatan sepenting apapun.

Saya sendiri, berjanji.
Nanti, takkan biarkan mereka berteman sunyi disisa usia yg tak lama lagi.

You May Also Like

0 komentar